Senin, 19 November 2007

Aku Ingin



aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(sapardi joko damono)

*diambil dari sajak "aku ingin" - sapardi joko damono

I Cry ..



Sometimes when I'm alone I cry
Because I'm on my own
The tears I cry are bitter warm
They flow with life but take no form
I cry because my heart is torn
I find it difficult to carry on
If I had an ear to confide in
I would cry among my treasured friend
But who do you know who stops that long
To help another carry on
The world moves fast and would rather pass by
Than to stop and see what makes one cry
So painful and sad
And sometimes....
I cry and no one cares about why.

By Tupac Shakur

*Tupac Amaru Shakur, Black American greatest rapper, died in a drive by shootings in 1996

Dialog dan Kemanusiaan



Aku tak tahu apakah aku terlalu banyak berdialog dengan diriku sendiri. Kalau hari ini betul, tentunya inilah sebagian yang menyebabkan aku kurang mampu berkomunikasi dengan lingkunganku. Tapi bukankah memperbanyak dialog dengan diri sendiri itu justru menambah kita makin mengeri arti kemanusiaan ini? Dengan melihat diri sendiri kita melihat manusia.

24 januari 1970 - Ahmad Wahib*

*kutipan dari Pergolakan Pemikiran Islam terbitan lp3es tahun 1983, catatan harian Ahmad Wahib

kehadiranmu..

Belum usai dukaku
Jiwa ini terus bergelut
Gemuruhnya takkan pernah berhenti
Sampai bayangan gelapmu berubah
Mewujudkan cinta yang lama kurindui

Kutahu
Tuhan tak pernah mensandingkan kau untukku
Setidaknya untuk hari ini
Tapi sekedar merindu
Adakah rambu yang tak bisa diterjang?

Kupinta
Agar tak membenciku hanya karena mencintai
Sosok yang selalu hanya menjadi impian
Walau sebenarnya
Impian itu hanya kan terus menjadi impian
Jika tak jua bertumpuk segunung keberanian dalam jiwa
Tuk sekedar mendekati bayang-bayang itu
Tuk menyentuhnya
Agar tak lagi sekedar bayang-bayang

Aku lelah
Setiap saat harus mencumbu bayang
Padahal ianya semakin dekat
Lebih dekat dari yang aku bisa bayangkan
Tapi dukaku lirih masih
Gemuruhnya belum juga berhenti

Walau kusemakin tahu
Kau memang bukan untukku
Namun biarkan aku terus merinduimu
Sampai kau benar-benar hadir dalam jiwa
Yang senantiasa menyediakan ruang
Untuk cinta yang mungkin tak pernah terjadi

Kelahiranmu..


Aku ingat satu kala Aku pernah merasakan HIDUP. Merasakan pengap dan mati-matian menembus VAGINA hanya untuk melihat DUNIA. Setelah perjuangan yang memakan hampir seluruh energiku, Aku menghirup UDARA. Aku HIDUP.

Aku TUMBUH bersamanya, dalam naungan dan kecupan kasih sayangnya. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobonya. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolnya yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padanya dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.

DIA mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil MAMA dan PAPA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. Dia dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kakiku sendiri. Dia membelaiku, meniupkan sihir-sihir baik penghilang rasa sakit lewat senyumnya dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Aku HIDUP.

Aku ingat satu kala Aku melihat bulir kristal mengalir di sudut matanya. DIA memandangku dengan SEDIH, mengusap dahi dan pipiku dengan sangat LEMBUT. Dengan pandangannya yang LAYU, DIA senantiasa menemaniku di tiap-tiap MALAM menggigilku. Aku ingat kala itu, satu malam dimana DIA terlelap lelah di SISIKU, terpuruk dalam KESEDIHANNYA, sementara matanya sudah BENGKAK karena berhari-hari MENANGIS dan tidak tidur untuk menjagaiku. Aku melihat Aku sendiri dalam balut baju MUNGIL warna biru bergambar BERUANG di dada, ditemani begitu banyak BONEKA kesayanganku, dan kemudian Aku melayang-layang ke sampingnya, MEMELUK punggungnya begitu ERAT dengan tangan kecilku sampai AKU melebur bersama udara dingin ruangan PUTIH itu. Aku tidak mau melihatnya MENANGIS lagi, Aku tahu DIA akan lebih BAHAGIA tanpa Aku. Aku tak lagi HIDUP.

Bulir kristal itu kini mengalir di sudut MATAKU. Tangan kecilku tak mampu menghapus semua yang mengalir begitu deras. Aku merasakan SAKIT di dadaku. Rasa APA ini yang begitu SESAK? Aku tak bisa BERNAFAS. Aku...SENDIRIAN.

. . .



Aku ingat satu kala, saat semua RASA menjadi RATA, saat bulir kristal mulai MEMBEKU di sudut MATA. Saat tak BERNAFAS menjadi BIASA, saat SAKIT di dada MEMUDAR karna telah melebur begitu DALAM. Satu cahaya datang.

Silaumu tak seberapa dibanding SURYA, namun HANGAT membuaiku dalam pelukmu.

DUNIA seolah di-rewind dengan sangat CEPAT. Aku berpusar-pusar pada INTINYA, tenggelam dalam cairan KETUBAN, menendang-nendang di bulan ke-SEMBILAN, kembali merasakan pengap dalam PERJUANGAN menembus VAGINA. Aku HIDUP lagi.

Aku TUMBUH bersamamu, dalam naungan dan kecupan kasih sayangmu. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobomu. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolmu yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padamu dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.

KAU mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil NAMA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. KAU dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kaki kecilku. KAU membelaiku, meniupkan sihir-sihir ajaib penghilang rasa sakit lewat senyummu dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Lagi-lagi Aku HIDUP.

Aku ingat satu kala, suhu tubuhku MENINGKAT cepat dikala aku berumur SATU. KAU menggendongku sembari berlari diatas KAKI kurusmu. Mempertemukan Aku dengan EMPU yang berambut di DAGU. Jemarinya yang besar menekan-nekan dadaku. Benda bulat dingin itu ditempelkannya di JANTUNGKU. Dan sang EMPU menggeleng-geleng.

Aku ingat kala itu, malam seusai KAU pertemukanku dengan sang EMPU, Aku tertidur PULAS dengan SUHU tak tentu. Dalam ruangan PUTIH yang pernah KUTINGGALI. Dengan BONEKA kesayanganku MENEMANI. Dan di sela LELAPKU kulihat bulir ITU di sudut matamu, bulir yang SAMA yang pernah membuatku MELEPASKAN hidup. Namun belum usai bulir itu menempuh ujung DAGU, ia terhentikan oleh PUNGGUNG tanganmu. Aku MEMBISU kala Kau KECUP keningku dan BELAI rambutku sembari TERSENYUM,

"JANGAN menyerah ya SAYANG...kita BERJUANG sama-sama..."
YA, Aku akan BERJUANG untuk HIDUP bersamamu.

Sekarang.. AKU kembali ditemani oleh bayangan masa laluku

DIA bayi kecilku..yang sekarang sedang TERTIDUR pulas di dalam TEMPAT TIDURnya yang kecil dan panas..tapi tidak sepanas sang SURYA. Tergolek lemah tak berdaya.. SENYUMmu sesekali tersungging . Untuk menghibur segala ASA yang sedang kurasakan..
Dan aku pun TERSENYUM ..karenamu Kau HIDUP


KAU lebih mungil dari anak seusiamu..
Tapi KAU sudah MANDIRI seperti orang DEWASA..
BERJUANG demi HIDUPMU atas JIWA yang ditopang oleh TUBUH yang ringkih
ENGKAU keluar lebih DINI dari apa yang Kami bayangkan..
DIA telah berulang kali memeriksamu.. SINAR itu sudah mulai meredup
Segera memberontak seolah ingin menerjang menembus rasa SAKIT itu..
Segala PELUH yang aku rasakan.. hanya gumaman DOA terus berujar dari bibir ini
Sang PEMILIK berkehendak .. dan kau pun HIDUP

(Untuk putri kecilku yang lahir prematur dengan berat 1,7 kg dan panjang 47 cm..

untuk putri kecilku yang lahir prematur karena kasus placenta previa yang dialami oleh bundamu..

untuk putri kecilku yang lahir prematur karena pendarahan yang tak kunjung berhenti..

semoga kau lebih mandiri seperti hari-hari sebelumnya, jauh dari apa yang kami bayangkan)

Minggu, 18 November 2007

ruang rindu..

I know one day I’ll find you, and I’ll make my dreams come true. I know one day we’ll be together, so please… just say “ I do.” even though this distance between us keeps us far apart, you know my thoughts will reach you when I dream of you at night. And even though I awaken in a darkened room with no one there beside me, I know your soul still lingers there. I never knew that love’s pain could feel so bad, to feel this lonely space. I do not understand. Although I’ve never seen your face I know you’re always with me. And though this fight between us, wherever it did start, I know this love is strong; for I will never let us part. Though this fight continues and this pain is extremely long, I will stand for what I believe in… I know now I was never right. i know my heart will continue to dream… until it follows through.

Because of all these tears I have, I’ll need you in the night. And even if you don’t appear, with all of these whispers in my ear, I’ll walk and take on all my fears. One by one they’ll disappear. For I’ll do what it takes to find you, and to be in your embrace… and even if you never come I’ll keep dreaming of your face.

I know you’re always there for me, even in my dreams. I love you now and I always will, but even if we never meet… still keep me in your dreams.


no name..

Give me a reason
Why I'm feeling so blue
Every time I close my eyes
All I see is you
Give me a reason
Why I can't feel my heart
Everytime you leave my side
I just fall apart
And when you're fast asleep
I wonder where you go
Can you tell me I wanna know

Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on

But give me a reason
Why I can't concentrate
The world is turning upside down
Spinning round and round
Now give me a reason
Why I now understand the beauty and simplicity in everything surrounding me
You got a way of spreading magic everywhere
Anywhere I go I know you’re always there
It sounds ridiculous but when you leave a room
There's a part of me that just wants to follow you too

Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on

It's such a hard life and most of the time
I’m just surviving
That's why I want you to know
In a world where sincerity has lost its meaning
You fill my world with so much hope