aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(sapardi joko damono)
*diambil dari sajak "aku ingin" - sapardi joko damono
Senin, 19 November 2007
Aku Ingin
I Cry ..
Sometimes when I'm alone I cry
Because I'm on my own
The tears I cry are bitter warm
They flow with life but take no form
I cry because my heart is torn
I find it difficult to carry on
If I had an ear to confide in
I would cry among my treasured friend
But who do you know who stops that long
To help another carry on
The world moves fast and would rather pass by
Than to stop and see what makes one cry
So painful and sad
And sometimes....
I cry and no one cares about why.
By Tupac Shakur
*Tupac Amaru Shakur, Black American greatest rapper, died in a drive by shootings in 1996
Dialog dan Kemanusiaan
Aku tak tahu apakah aku terlalu banyak berdialog dengan diriku sendiri. Kalau hari ini betul, tentunya inilah sebagian yang menyebabkan aku kurang mampu berkomunikasi dengan lingkunganku. Tapi bukankah memperbanyak dialog dengan diri sendiri itu justru menambah kita makin mengeri arti kemanusiaan ini? Dengan melihat diri sendiri kita melihat manusia.
24 januari 1970 - Ahmad Wahib*
*kutipan dari Pergolakan Pemikiran Islam terbitan lp3es tahun 1983, catatan harian Ahmad Wahib
kehadiranmu..
Jiwa ini terus bergelut
Gemuruhnya takkan pernah berhenti
Sampai bayangan gelapmu berubah
Mewujudkan cinta yang lama kurindui
Kutahu
Tuhan tak pernah mensandingkan kau untukku
Setidaknya untuk hari ini
Tapi sekedar merindu
Adakah rambu yang tak bisa diterjang?
Kupinta
Agar tak membenciku hanya karena mencintai
Sosok yang selalu hanya menjadi impian
Walau sebenarnya
Impian itu hanya kan terus menjadi impian
Jika tak jua bertumpuk segunung keberanian dalam jiwa
Tuk sekedar mendekati bayang-bayang itu
Tuk menyentuhnya
Agar tak lagi sekedar bayang-bayang
Aku lelah
Setiap saat harus mencumbu bayang
Padahal ianya semakin dekat
Lebih dekat dari yang aku bisa bayangkan
Tapi dukaku lirih masih
Gemuruhnya belum juga berhenti
Walau kusemakin tahu
Kau memang bukan untukku
Namun biarkan aku terus merinduimu
Sampai kau benar-benar hadir dalam jiwa
Yang senantiasa menyediakan ruang
Untuk cinta yang mungkin tak pernah terjadi
Kelahiranmu..

Aku ingat satu kala Aku pernah merasakan HIDUP. Merasakan pengap dan mati-matian menembus VAGINA hanya untuk melihat DUNIA. Setelah perjuangan yang memakan hampir seluruh energiku, Aku menghirup UDARA. Aku HIDUP.
Aku TUMBUH bersamanya, dalam naungan dan kecupan kasih sayangnya. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobonya. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolnya yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padanya dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.
DIA mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil MAMA dan PAPA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. Dia dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kakiku sendiri. Dia membelaiku, meniupkan sihir-sihir baik penghilang rasa sakit lewat senyumnya dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Aku HIDUP.
Aku ingat satu kala Aku melihat bulir kristal mengalir di sudut matanya. DIA memandangku dengan SEDIH, mengusap dahi dan pipiku dengan sangat LEMBUT. Dengan pandangannya yang LAYU, DIA senantiasa menemaniku di tiap-tiap MALAM menggigilku. Aku ingat kala itu, satu malam dimana DIA terlelap lelah di SISIKU, terpuruk dalam KESEDIHANNYA, sementara matanya sudah BENGKAK karena berhari-hari MENANGIS dan tidak tidur untuk menjagaiku. Aku melihat Aku sendiri dalam balut baju MUNGIL warna biru bergambar BERUANG di dada, ditemani begitu banyak BONEKA kesayanganku, dan kemudian Aku melayang-layang ke sampingnya, MEMELUK punggungnya begitu ERAT dengan tangan kecilku sampai AKU melebur bersama udara dingin ruangan PUTIH itu. Aku tidak mau melihatnya MENANGIS lagi, Aku tahu DIA akan lebih BAHAGIA tanpa Aku. Aku tak lagi HIDUP.
Bulir kristal itu kini mengalir di sudut MATAKU. Tangan kecilku tak mampu menghapus semua yang mengalir begitu deras. Aku merasakan SAKIT di dadaku. Rasa APA ini yang begitu SESAK? Aku tak bisa BERNAFAS. Aku...SENDIRIAN.
. . .
Aku ingat satu kala, saat semua RASA menjadi RATA, saat bulir kristal mulai MEMBEKU di sudut MATA. Saat tak BERNAFAS menjadi BIASA, saat SAKIT di dada MEMUDAR karna telah melebur begitu DALAM. Satu cahaya datang.
Silaumu tak seberapa dibanding SURYA, namun HANGAT membuaiku dalam pelukmu.
DUNIA seolah di-rewind dengan sangat CEPAT. Aku berpusar-pusar pada INTINYA, tenggelam dalam cairan KETUBAN, menendang-nendang di bulan ke-SEMBILAN, kembali merasakan pengap dalam PERJUANGAN menembus VAGINA. Aku HIDUP lagi.
Aku TUMBUH bersamamu, dalam naungan dan kecupan kasih sayangmu. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobomu. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolmu yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padamu dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.
KAU mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil NAMA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. KAU dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kaki kecilku. KAU membelaiku, meniupkan sihir-sihir ajaib penghilang rasa sakit lewat senyummu dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Lagi-lagi Aku HIDUP.
Aku ingat satu kala, suhu tubuhku MENINGKAT cepat dikala aku berumur SATU. KAU menggendongku sembari berlari diatas KAKI kurusmu. Mempertemukan Aku dengan EMPU yang berambut di DAGU. Jemarinya yang besar menekan-nekan dadaku. Benda bulat dingin itu ditempelkannya di JANTUNGKU. Dan sang EMPU menggeleng-geleng.
Aku ingat kala itu, malam seusai KAU pertemukanku dengan sang EMPU, Aku tertidur PULAS dengan SUHU tak tentu. Dalam ruangan PUTIH yang pernah KUTINGGALI. Dengan BONEKA kesayanganku MENEMANI. Dan di sela LELAPKU kulihat bulir ITU di sudut matamu, bulir yang SAMA yang pernah membuatku MELEPASKAN hidup. Namun belum usai bulir itu menempuh ujung DAGU, ia terhentikan oleh PUNGGUNG tanganmu. Aku MEMBISU kala Kau KECUP keningku dan BELAI rambutku sembari TERSENYUM,
"JANGAN menyerah ya SAYANG...kita BERJUANG sama-sama..."
YA, Aku akan BERJUANG untuk HIDUP bersamamu.
Sekarang.. AKU kembali ditemani oleh bayangan masa laluku
DIA bayi kecilku..yang sekarang sedang TERTIDUR pulas di dalam TEMPAT TIDURnya yang kecil dan panas..tapi tidak sepanas sang SURYA. Tergolek lemah tak berdaya.. SENYUMmu sesekali tersungging . Untuk menghibur segala ASA yang sedang kurasakan..
Dan aku pun TERSENYUM ..karenamu Kau HIDUP
KAU lebih mungil dari anak seusiamu..
Tapi KAU sudah MANDIRI seperti orang DEWASA..
BERJUANG demi HIDUPMU atas JIWA yang ditopang oleh TUBUH yang ringkih
ENGKAU keluar lebih DINI dari apa yang Kami bayangkan..
DIA telah berulang kali memeriksamu.. SINAR itu sudah mulai meredup
Segera memberontak seolah ingin menerjang menembus rasa SAKIT itu..
Segala PELUH yang aku rasakan.. hanya gumaman DOA terus berujar dari bibir ini
Sang PEMILIK berkehendak .. dan kau pun HIDUP
(Untuk putri kecilku yang lahir prematur dengan berat 1,7 kg dan panjang 47 cm..
untuk putri kecilku yang lahir prematur karena kasus placenta previa yang dialami oleh bundamu..
untuk putri kecilku yang lahir prematur karena pendarahan yang tak kunjung berhenti..
semoga kau lebih mandiri seperti hari-hari sebelumnya, jauh dari apa yang kami bayangkan)
Minggu, 18 November 2007
ruang rindu..
Because of all these tears I have, I’ll need you in the night. And even if you don’t appear, with all of these whispers in my ear, I’ll walk and take on all my fears. One by one they’ll disappear. For I’ll do what it takes to find you, and to be in your embrace… and even if you never come I’ll keep dreaming of your face.
I know you’re always there for me, even in my dreams. I love you now and I always will, but even if we never meet… still keep me in your dreams.
no name..
Give me a reason
Why I'm feeling so blue
Every time I close my eyes
All I see is you
Give me a reason
Why I can't feel my heart
Everytime you leave my side
I just fall apart
And when you're fast asleep
I wonder where you go
Can you tell me I wanna know
Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on
But give me a reason
Why I can't concentrate
The world is turning upside down
Spinning round and round
Now give me a reason
Why I now understand the beauty and simplicity in everything surrounding me
You got a way of spreading magic everywhere
Anywhere I go I know you’re always there
It sounds ridiculous but when you leave a room
There's a part of me that just wants to follow you too
Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on
It's such a hard life and most of the time
I’m just surviving
That's why I want you to know
In a world where sincerity has lost its meaning
You fill my world with so much hope
Wahai putriku...!
Putri-putriku tercinta!
Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang.
Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlan nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain.
Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.
Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.
Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.
Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.
Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!
Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engakulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.
Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar.
Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.
Tak ada seorangpun yang mahu menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.
Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.
Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mahu bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati?
Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?
Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.
Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.
Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mahu menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.
Mereka yang menggembor-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :
Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.
Kedua : mereka bohong oleh karena mereka
bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?
Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.
Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.
Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali.
Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mahu menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.
Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran.
Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mahu perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun kan menjadi baik.
(wallahul musta’an).
Disarikan dari buku : “Wahai Putriku” Ali Thanthawi
Wahai Putriku Oleh Syeikh Ali Thanthawi (rhm)
Kamis, 15 November 2007
.......Sekilas info !
Tahukah Anda..??
Arti dari :
- Taqobbalallahu Minna Wa Minkum?
- Taqobbal ya Karim?
- Minal 'Aidin wal Faidzin?
- Syawal?
- Taqobbalallahu : mudah-mudahan Allah menerima
- Minna ; amal-amal ibadahku / ibadah kita
- Wa minkum : dan amal-amal ibadah kamu
- Taqobbal : mudah-mudahan Allah menerima
- Ya Karim : dengan penerimaan yang mulia
- Minal 'Aidin : mudah-mudahan kita kembali kepada Fitrah Islam
- Wal Faidzin : dan tergolong orang-orang yang beruntung
- Syawal : peningkatan (semua kebaikan, ilmu dan ibadah)
1. Adil dalam memutuskan perkara
2. Memiliki sikap berani dalam kebenaran
3. Bijaksana
4. Suci dalam berfikir, berbuat, dan berproses
Muhasabah di Bulan Syawal
Mengambil hikmah dari perang Uhud umat Islam kala itu menderita kekalahan karena terlena dengan harta rampasan perang. Oleh karena itu jangan sampai di bulan Ramadhan kita terlena dengan mendapat THR (Tunjangan Hari Raya) yang biasanya kemudian digunakan untuk shopping, jadi ujung - ujungnya mengorbankan ibadah sehingga kemenangan itu lepas dari genggaman kita.
Idul Fitri sangat erat kaitannya dengan bulan Ramadhan, dimana pada bulan Ramadhan banyak sekali ibadah yang kita lakukan. Di bulan ini banyak orang yang berlomba untuk beramal salih. Luar biasa bersemangat untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena memang di bulan Ramadhan Allah mengobral pahalaNya dan memberikan "sertifikat" TAQWA bagi yang sukses di bulan tersebut.
Takbir dikumandangkan tanda Ramadhan telah berlalu, baru saja kita menyelesaikan ibadah puasa, esok pagi sudah masuk 1 Syawal dan kita melaksanakan Sholat Idul Fitri. Umat Islam berhari raya, saling bersilaturrahim, bermaaf-maafan kepada orang tua, keluarga, sahabat, tetangga dan teman merupakan pamungkas dari "fitri" yang telah kita raih di bulan Ramadhan sehingga benar-benar mendapatkan bersih lahir dan batin. Bersih dari salah dan dosa.
Untuk langkah selanjutnya yang lebih penting setelah Ramadhan adalah bagaimana menjaga semua amal ibadah yang kita lakukan di bulan tersebut kita jalankan pula di bulan-bulan berikutnya. Sehingga kita mampu menjaga diri supaya selalu dekat dengan Sang Penguasa langit dan bumi beserta isinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Oleh karena itu sebelum terlena lebih jauh, di bulan Syawal ini mari kita gunakan untuk bermuhasabah, sudahkan di bulan Ramadhan yang lalu kita benar-benar telah meraih sukses? yaitu menjadi orang yang bertaqwa? (QS al Baqarah 183)
Jika belum, mari kita cari dimana kala itu kita lengah. Luruskan kembali niat kita bahwa segala sesuatu yang dikerjakan selalu bernilai ibadah dan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di bulan Ramadhan yang akan datang, dan dengan petunjukNya kita dapat meraih kesuksesan dunia akhirat. Amin ya Rabbal 'Alamin.
(tulisan ini sebenarnya sudah ditulis sejak bulan Syawal kemarin.. tetapi karena adanya sesuatu hal jadi terlambat dipostingnya)
Dia, Sang Pelindung Terbaik Mereka di Dunia
Ayah dan bunda mana yang tidak cinta pada cahaya matanya…
Orang tua mana yang tak ingin memberikan terbaik pada putra putrinya..
Ibu dan Bapak mana yang tak selalu ingin menjauhkan anak anaknya dari musibah dan mara bahaya..,
demikian pula kiranya dia.
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin selalu melindungi buah hatinya,
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin menjaganya seoptimal usaha kita,
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin mendidiknya dengan sekuat tenaga kita,
demikian pula kiranya dia..
Namun ternyata benar apa yang selalu dinasihatkan orang orang bijaksana,
perlindungan kita pada anak anak yang kita sayangi bagaimanapun berbatas..
berbatas pandangan mata, tempat, waktu, jarak…
berbatas dari ketidaksempurnaan kita sebagai manusia..
itu ketetapan yang pasti terjadi..
tak dapat diingkari..
dia pun kini makin meyakini.
Hanya pada Nya dia menggantungkan harapan,
agar Ia dapat berbaik hati,
kiranya dapat selalu menjadi Penjaga, Pemelihara dan Pelindung bagi buah hatinya
dimanapun mereka berada.
Dirinya hanya manusia,
yang terbatas untuk dapat melakukan semuanya,
yang tak mungkin meraih satu nilai sempurna,
dalam menjaga amanah dari Nya.
Senin, 12 November 2007
Kisah Bayi Prematur Zulfikri ...
DRAMA MENYAKITKAN SEBELAS JAM CARI RUMAH SAKIT
Dengan berbagai alasan, beberapa rumah sakit menolak merawat bayi prematur ini. Setelah berjam-jam mencari, barulah ada rumah sakit swasta yang bersedia menangani dengan semestinya. Hingga berita ini ditulis, bayi yang usianya belum genap sebulan ini dirawat di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.
Dari balik kaca ruang Perinatologi Infeksi, Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, Jakarta Timur, pekan silam terlihat seorang bayi yang usianya belum genap sebulan, tengah dikerumuni keluarganya. Selang infus dan oksigen masih terpasang di tubuh Zulfikri, nama bayi itu. Beberapa perban juga terlihat di bagian wajah bayi itu. "Kalau enggak cepat ditolong rumah sakit ini, saya enggak bisa membayangkan bagaimana nasib bayi saya itu," ujar Husein (23), ayah Zulfikri.
Dengan tulus, Husein dan istrinya, Lailasari (20) berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang bersedia menolong bayinya. Sebelumnya, kata Husein, sejumlah Rumah Sakit menolak merawat anaknya. Husein mengisahkan, Kamis (21/7), "Saya lihat sekujur tubuh Zulfikri berwarna kuning dan napasnya tersengal-sengal. Saya enggak tahu apa sakitnya. Namun, kakak ipar saya bilang, Zulfikri sakit kuning dan harus dibawa ke rumah sakit."
Husein dan Laila segera membawa bayinya yang saat itu berusia tujuh hari, ke Puskesmas
Pinang Ranti di dekat rumahnya. "Kata petugas Puskesmas, kuningnya sudah tinggi. Mereka menyarankan kami, membawa bayi ke RS Budi Asih. Kami diberi surat pengantar, tapi enggak dikasih bantuan ambulans," kata Laila, warga Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Laila yang saat itu ditemani suami, kakak ipar, dan mertuanya segera memberhentikan taksi. Sepanjang perjalanan ke RS Budi Asih, Laila hanya bisa memandangi anak dalam gendongannya dengan perasaan terenyuh. Bayi mungil itu hanya terdiam dan tak bergerak sama sekali. "Di taksi kami hanya bisa berdoa dan istigfar berkali-kali," tutur Laila yang melahirkan Zulfikri prematur, saat usia kehamilan tujuh bulan dengan bantuan dukun beranak.
MASALAH BERAT BADAN
Sampai di RS, alangkah kecewanya Laila karena pihak RS menolak merawat anaknya, bahkan sebelum Zulfikri diperiksa. "Alasan yang kami dengar dari kakak saya, Zulfikri punya masalah dengan berat badan, yaitu hanya 1,4 kg. Pihak rumah sakit tidak bersedia merawatnya. Ya Allah, apa saya tak salah dengar. Apa maksud rumah sakit itu. Apa mereka tega menelantarkan bayi kami yang tidak berdosa ini," kata Laila berulang-ulang.
"Sampai di RSCM, kami dicegat petugas. Dengan hanya melihat tanpa memeriksa Zulfikri, dokter itu mengatakan alat rumah sakit kurang dan ruangan sudah penuh," lanjut Laila.
Kali ini, Husein yang sudah pasrah dengan keadaan bayinya, jadi emosi. Dengan wajah memerah, Husein bertanya-tanya, kenapa RS tega memperlakukan bayinya yang tak berdosa. "RSCM, kan, rumah sakit pemerintah. Kok tega berbuat seperti itu terhadap pasien. Rasanya enggak masuk akal rumah sakit sebesar RSCM enggak memiliki alat memadai," papar Husein menimpali.
Saking kesalnya, Husein sempat melabrak dokter yang saat itu jaga. "Saya bilang kalau pun rumah sakit tak ada alat memadai, kenapa bayi tak ditolong lebih dulu," kata Husein dengan suara berapi-api. Husein pun segera ditenangkan keluarganya. "Ibu enggak mau saya membuat suasana semakin keruh. Beliau takut dengan kondisi bayi kami."
Rombongan ini kian pasrah setelah tiga lembaga kesehatan menolak merawat bayinya. "Saya hanya bisa menangis. Saya tahu, saya orang miskin dan orang kecil. Tapi, begitukah cara rumah sakit yang memperlakukan Zulfikri. Apa salah saya dan bayi saya," kata kuli bangunan ini dengan mata basah.
Secara lisan, rombongan ini dirujuk ke RSPAD. Kembali mereka naik taksi. Perasaan mereka semakin gelisah. Apalagi, kondisi Zulfikri semakin lemah. "Apalagi, saat istri saya memberi ASI, Zulfikri muntah. Melihat keadaannya, saya hanya bisa menangis. Untuk menguatkan perasaan, saya terus berdoa dalam hati," kata Husein yang saat itu benar-benar bingung.
Husein dan Laila bergantian menggendong anak pertamanya itu. Husein dan Laila agak berlega hati karena Zulfikri tidak rewel. Ia seolah tahu, kebingungan orang tuanya. "Ia hanya diam," cetus Laila.
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=9290
tunggu ulasan berikutnya tentang bayi prematur..!!
Minggu, 11 November 2007
celotehku..
aku masih belum tahu ingin menulis apa..
semua terasa penuh di otakku
pasca melahirkan.. ada segudang ide yang menggulir
butuh sang pemiliknya untuk segera mengentasnya,
yang ada hanyalah tubuh kaku seperti robot belum mau diajak kompromi..
beberapa orang.. juga pertanyaan..hilir mudik menghampiriku
anak-anak sibuk berceloteh berusaha menghibur
juga dengan segudang pertanyaan dan tangisannya
beberapa pertanyaan yang juga belum mampu untuk kujawab..
ada bayangan nakal selalu bermain-main di pikiranku
di saat semua jalan mulai terlihat terang di depanku
apakah aku mampu untuk menepisnya..?
yang ada hanyalah rasa optimis bahwa semua bisa kulalui
ada khayalan.. ada realita..