aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(sapardi joko damono)
*diambil dari sajak "aku ingin" - sapardi joko damono
Senin, 19 November 2007
Aku Ingin
I Cry ..
Sometimes when I'm alone I cry
Because I'm on my own
The tears I cry are bitter warm
They flow with life but take no form
I cry because my heart is torn
I find it difficult to carry on
If I had an ear to confide in
I would cry among my treasured friend
But who do you know who stops that long
To help another carry on
The world moves fast and would rather pass by
Than to stop and see what makes one cry
So painful and sad
And sometimes....
I cry and no one cares about why.
By Tupac Shakur
*Tupac Amaru Shakur, Black American greatest rapper, died in a drive by shootings in 1996
Dialog dan Kemanusiaan
Aku tak tahu apakah aku terlalu banyak berdialog dengan diriku sendiri. Kalau hari ini betul, tentunya inilah sebagian yang menyebabkan aku kurang mampu berkomunikasi dengan lingkunganku. Tapi bukankah memperbanyak dialog dengan diri sendiri itu justru menambah kita makin mengeri arti kemanusiaan ini? Dengan melihat diri sendiri kita melihat manusia.
24 januari 1970 - Ahmad Wahib*
*kutipan dari Pergolakan Pemikiran Islam terbitan lp3es tahun 1983, catatan harian Ahmad Wahib
kehadiranmu..
Jiwa ini terus bergelut
Gemuruhnya takkan pernah berhenti
Sampai bayangan gelapmu berubah
Mewujudkan cinta yang lama kurindui
Kutahu
Tuhan tak pernah mensandingkan kau untukku
Setidaknya untuk hari ini
Tapi sekedar merindu
Adakah rambu yang tak bisa diterjang?
Kupinta
Agar tak membenciku hanya karena mencintai
Sosok yang selalu hanya menjadi impian
Walau sebenarnya
Impian itu hanya kan terus menjadi impian
Jika tak jua bertumpuk segunung keberanian dalam jiwa
Tuk sekedar mendekati bayang-bayang itu
Tuk menyentuhnya
Agar tak lagi sekedar bayang-bayang
Aku lelah
Setiap saat harus mencumbu bayang
Padahal ianya semakin dekat
Lebih dekat dari yang aku bisa bayangkan
Tapi dukaku lirih masih
Gemuruhnya belum juga berhenti
Walau kusemakin tahu
Kau memang bukan untukku
Namun biarkan aku terus merinduimu
Sampai kau benar-benar hadir dalam jiwa
Yang senantiasa menyediakan ruang
Untuk cinta yang mungkin tak pernah terjadi
Kelahiranmu..

Aku ingat satu kala Aku pernah merasakan HIDUP. Merasakan pengap dan mati-matian menembus VAGINA hanya untuk melihat DUNIA. Setelah perjuangan yang memakan hampir seluruh energiku, Aku menghirup UDARA. Aku HIDUP.
Aku TUMBUH bersamanya, dalam naungan dan kecupan kasih sayangnya. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobonya. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolnya yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padanya dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.
DIA mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil MAMA dan PAPA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. Dia dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kakiku sendiri. Dia membelaiku, meniupkan sihir-sihir baik penghilang rasa sakit lewat senyumnya dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Aku HIDUP.
Aku ingat satu kala Aku melihat bulir kristal mengalir di sudut matanya. DIA memandangku dengan SEDIH, mengusap dahi dan pipiku dengan sangat LEMBUT. Dengan pandangannya yang LAYU, DIA senantiasa menemaniku di tiap-tiap MALAM menggigilku. Aku ingat kala itu, satu malam dimana DIA terlelap lelah di SISIKU, terpuruk dalam KESEDIHANNYA, sementara matanya sudah BENGKAK karena berhari-hari MENANGIS dan tidak tidur untuk menjagaiku. Aku melihat Aku sendiri dalam balut baju MUNGIL warna biru bergambar BERUANG di dada, ditemani begitu banyak BONEKA kesayanganku, dan kemudian Aku melayang-layang ke sampingnya, MEMELUK punggungnya begitu ERAT dengan tangan kecilku sampai AKU melebur bersama udara dingin ruangan PUTIH itu. Aku tidak mau melihatnya MENANGIS lagi, Aku tahu DIA akan lebih BAHAGIA tanpa Aku. Aku tak lagi HIDUP.
Bulir kristal itu kini mengalir di sudut MATAKU. Tangan kecilku tak mampu menghapus semua yang mengalir begitu deras. Aku merasakan SAKIT di dadaku. Rasa APA ini yang begitu SESAK? Aku tak bisa BERNAFAS. Aku...SENDIRIAN.
. . .
Aku ingat satu kala, saat semua RASA menjadi RATA, saat bulir kristal mulai MEMBEKU di sudut MATA. Saat tak BERNAFAS menjadi BIASA, saat SAKIT di dada MEMUDAR karna telah melebur begitu DALAM. Satu cahaya datang.
Silaumu tak seberapa dibanding SURYA, namun HANGAT membuaiku dalam pelukmu.
DUNIA seolah di-rewind dengan sangat CEPAT. Aku berpusar-pusar pada INTINYA, tenggelam dalam cairan KETUBAN, menendang-nendang di bulan ke-SEMBILAN, kembali merasakan pengap dalam PERJUANGAN menembus VAGINA. Aku HIDUP lagi.
Aku TUMBUH bersamamu, dalam naungan dan kecupan kasih sayangmu. Aku TERLELAP nyenyak dalam buaian nina bobomu. Aku TERTAWA pada tingkah-tingkah konyolmu yang senantiasa menghibur siangku yang panas. Aku BERMANJA-manja padamu dikala aku lapar dan haus ataupun mulai mengantuk. Aku HIDUP.
KAU mengajarkanku bagaimana BERBICARA, memanggil NAMA. Mengenal wajah-wajah asing dan ucapan-ucapan baru yang nantinya aku akan BERBAHASA melalui itu. KAU dengan sabar mengajarkanku MERANGKAK bahkan hingga aku mampu BERJALAN diatas kaki kecilku. KAU membelaiku, meniupkan sihir-sihir ajaib penghilang rasa sakit lewat senyummu dikala aku TERJATUH ditengah langkah-langkah kecilku. Lagi-lagi Aku HIDUP.
Aku ingat satu kala, suhu tubuhku MENINGKAT cepat dikala aku berumur SATU. KAU menggendongku sembari berlari diatas KAKI kurusmu. Mempertemukan Aku dengan EMPU yang berambut di DAGU. Jemarinya yang besar menekan-nekan dadaku. Benda bulat dingin itu ditempelkannya di JANTUNGKU. Dan sang EMPU menggeleng-geleng.
Aku ingat kala itu, malam seusai KAU pertemukanku dengan sang EMPU, Aku tertidur PULAS dengan SUHU tak tentu. Dalam ruangan PUTIH yang pernah KUTINGGALI. Dengan BONEKA kesayanganku MENEMANI. Dan di sela LELAPKU kulihat bulir ITU di sudut matamu, bulir yang SAMA yang pernah membuatku MELEPASKAN hidup. Namun belum usai bulir itu menempuh ujung DAGU, ia terhentikan oleh PUNGGUNG tanganmu. Aku MEMBISU kala Kau KECUP keningku dan BELAI rambutku sembari TERSENYUM,
"JANGAN menyerah ya SAYANG...kita BERJUANG sama-sama..."
YA, Aku akan BERJUANG untuk HIDUP bersamamu.
Sekarang.. AKU kembali ditemani oleh bayangan masa laluku
DIA bayi kecilku..yang sekarang sedang TERTIDUR pulas di dalam TEMPAT TIDURnya yang kecil dan panas..tapi tidak sepanas sang SURYA. Tergolek lemah tak berdaya.. SENYUMmu sesekali tersungging . Untuk menghibur segala ASA yang sedang kurasakan..
Dan aku pun TERSENYUM ..karenamu Kau HIDUP
KAU lebih mungil dari anak seusiamu..
Tapi KAU sudah MANDIRI seperti orang DEWASA..
BERJUANG demi HIDUPMU atas JIWA yang ditopang oleh TUBUH yang ringkih
ENGKAU keluar lebih DINI dari apa yang Kami bayangkan..
DIA telah berulang kali memeriksamu.. SINAR itu sudah mulai meredup
Segera memberontak seolah ingin menerjang menembus rasa SAKIT itu..
Segala PELUH yang aku rasakan.. hanya gumaman DOA terus berujar dari bibir ini
Sang PEMILIK berkehendak .. dan kau pun HIDUP
(Untuk putri kecilku yang lahir prematur dengan berat 1,7 kg dan panjang 47 cm..
untuk putri kecilku yang lahir prematur karena kasus placenta previa yang dialami oleh bundamu..
untuk putri kecilku yang lahir prematur karena pendarahan yang tak kunjung berhenti..
semoga kau lebih mandiri seperti hari-hari sebelumnya, jauh dari apa yang kami bayangkan)
Minggu, 18 November 2007
ruang rindu..
Because of all these tears I have, I’ll need you in the night. And even if you don’t appear, with all of these whispers in my ear, I’ll walk and take on all my fears. One by one they’ll disappear. For I’ll do what it takes to find you, and to be in your embrace… and even if you never come I’ll keep dreaming of your face.
I know you’re always there for me, even in my dreams. I love you now and I always will, but even if we never meet… still keep me in your dreams.
no name..
Give me a reason
Why I'm feeling so blue
Every time I close my eyes
All I see is you
Give me a reason
Why I can't feel my heart
Everytime you leave my side
I just fall apart
And when you're fast asleep
I wonder where you go
Can you tell me I wanna know
Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on
But give me a reason
Why I can't concentrate
The world is turning upside down
Spinning round and round
Now give me a reason
Why I now understand the beauty and simplicity in everything surrounding me
You got a way of spreading magic everywhere
Anywhere I go I know you’re always there
It sounds ridiculous but when you leave a room
There's a part of me that just wants to follow you too
Because I miss you
And this is all I wanna say
I guess I miss you handsome
These three words have said it all
You know I miss you
I think about you when you're gone
I guess I miss you
Nothing's wrong
I don't mean to carry on
It's such a hard life and most of the time
I’m just surviving
That's why I want you to know
In a world where sincerity has lost its meaning
You fill my world with so much hope
Wahai putriku...!
Putri-putriku tercinta!
Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang.
Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlan nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain.
Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.
Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.
Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.
Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.
Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!
Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engakulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.
Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar.
Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.
Tak ada seorangpun yang mahu menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.
Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.
Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mahu bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati?
Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?
Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.
Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.
Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mahu menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.
Mereka yang menggembor-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :
Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.
Kedua : mereka bohong oleh karena mereka
bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?
Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.
Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.
Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali.
Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mahu menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.
Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran.
Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mahu perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun kan menjadi baik.
(wallahul musta’an).
Disarikan dari buku : “Wahai Putriku” Ali Thanthawi
Wahai Putriku Oleh Syeikh Ali Thanthawi (rhm)
Kamis, 15 November 2007
.......Sekilas info !
Tahukah Anda..??
Arti dari :
- Taqobbalallahu Minna Wa Minkum?
- Taqobbal ya Karim?
- Minal 'Aidin wal Faidzin?
- Syawal?
- Taqobbalallahu : mudah-mudahan Allah menerima
- Minna ; amal-amal ibadahku / ibadah kita
- Wa minkum : dan amal-amal ibadah kamu
- Taqobbal : mudah-mudahan Allah menerima
- Ya Karim : dengan penerimaan yang mulia
- Minal 'Aidin : mudah-mudahan kita kembali kepada Fitrah Islam
- Wal Faidzin : dan tergolong orang-orang yang beruntung
- Syawal : peningkatan (semua kebaikan, ilmu dan ibadah)
1. Adil dalam memutuskan perkara
2. Memiliki sikap berani dalam kebenaran
3. Bijaksana
4. Suci dalam berfikir, berbuat, dan berproses
Muhasabah di Bulan Syawal
Mengambil hikmah dari perang Uhud umat Islam kala itu menderita kekalahan karena terlena dengan harta rampasan perang. Oleh karena itu jangan sampai di bulan Ramadhan kita terlena dengan mendapat THR (Tunjangan Hari Raya) yang biasanya kemudian digunakan untuk shopping, jadi ujung - ujungnya mengorbankan ibadah sehingga kemenangan itu lepas dari genggaman kita.
Idul Fitri sangat erat kaitannya dengan bulan Ramadhan, dimana pada bulan Ramadhan banyak sekali ibadah yang kita lakukan. Di bulan ini banyak orang yang berlomba untuk beramal salih. Luar biasa bersemangat untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena memang di bulan Ramadhan Allah mengobral pahalaNya dan memberikan "sertifikat" TAQWA bagi yang sukses di bulan tersebut.
Takbir dikumandangkan tanda Ramadhan telah berlalu, baru saja kita menyelesaikan ibadah puasa, esok pagi sudah masuk 1 Syawal dan kita melaksanakan Sholat Idul Fitri. Umat Islam berhari raya, saling bersilaturrahim, bermaaf-maafan kepada orang tua, keluarga, sahabat, tetangga dan teman merupakan pamungkas dari "fitri" yang telah kita raih di bulan Ramadhan sehingga benar-benar mendapatkan bersih lahir dan batin. Bersih dari salah dan dosa.
Untuk langkah selanjutnya yang lebih penting setelah Ramadhan adalah bagaimana menjaga semua amal ibadah yang kita lakukan di bulan tersebut kita jalankan pula di bulan-bulan berikutnya. Sehingga kita mampu menjaga diri supaya selalu dekat dengan Sang Penguasa langit dan bumi beserta isinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Oleh karena itu sebelum terlena lebih jauh, di bulan Syawal ini mari kita gunakan untuk bermuhasabah, sudahkan di bulan Ramadhan yang lalu kita benar-benar telah meraih sukses? yaitu menjadi orang yang bertaqwa? (QS al Baqarah 183)
Jika belum, mari kita cari dimana kala itu kita lengah. Luruskan kembali niat kita bahwa segala sesuatu yang dikerjakan selalu bernilai ibadah dan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di bulan Ramadhan yang akan datang, dan dengan petunjukNya kita dapat meraih kesuksesan dunia akhirat. Amin ya Rabbal 'Alamin.
(tulisan ini sebenarnya sudah ditulis sejak bulan Syawal kemarin.. tetapi karena adanya sesuatu hal jadi terlambat dipostingnya)
Dia, Sang Pelindung Terbaik Mereka di Dunia
Ayah dan bunda mana yang tidak cinta pada cahaya matanya…
Orang tua mana yang tak ingin memberikan terbaik pada putra putrinya..
Ibu dan Bapak mana yang tak selalu ingin menjauhkan anak anaknya dari musibah dan mara bahaya..,
demikian pula kiranya dia.
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin selalu melindungi buah hatinya,
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin menjaganya seoptimal usaha kita,
Naluri kita sebagai orang tua, pasti ingin mendidiknya dengan sekuat tenaga kita,
demikian pula kiranya dia..
Namun ternyata benar apa yang selalu dinasihatkan orang orang bijaksana,
perlindungan kita pada anak anak yang kita sayangi bagaimanapun berbatas..
berbatas pandangan mata, tempat, waktu, jarak…
berbatas dari ketidaksempurnaan kita sebagai manusia..
itu ketetapan yang pasti terjadi..
tak dapat diingkari..
dia pun kini makin meyakini.
Hanya pada Nya dia menggantungkan harapan,
agar Ia dapat berbaik hati,
kiranya dapat selalu menjadi Penjaga, Pemelihara dan Pelindung bagi buah hatinya
dimanapun mereka berada.
Dirinya hanya manusia,
yang terbatas untuk dapat melakukan semuanya,
yang tak mungkin meraih satu nilai sempurna,
dalam menjaga amanah dari Nya.
Senin, 12 November 2007
Kisah Bayi Prematur Zulfikri ...
DRAMA MENYAKITKAN SEBELAS JAM CARI RUMAH SAKIT
Dengan berbagai alasan, beberapa rumah sakit menolak merawat bayi prematur ini. Setelah berjam-jam mencari, barulah ada rumah sakit swasta yang bersedia menangani dengan semestinya. Hingga berita ini ditulis, bayi yang usianya belum genap sebulan ini dirawat di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur.
Dari balik kaca ruang Perinatologi Infeksi, Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, Jakarta Timur, pekan silam terlihat seorang bayi yang usianya belum genap sebulan, tengah dikerumuni keluarganya. Selang infus dan oksigen masih terpasang di tubuh Zulfikri, nama bayi itu. Beberapa perban juga terlihat di bagian wajah bayi itu. "Kalau enggak cepat ditolong rumah sakit ini, saya enggak bisa membayangkan bagaimana nasib bayi saya itu," ujar Husein (23), ayah Zulfikri.
Dengan tulus, Husein dan istrinya, Lailasari (20) berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang bersedia menolong bayinya. Sebelumnya, kata Husein, sejumlah Rumah Sakit menolak merawat anaknya. Husein mengisahkan, Kamis (21/7), "Saya lihat sekujur tubuh Zulfikri berwarna kuning dan napasnya tersengal-sengal. Saya enggak tahu apa sakitnya. Namun, kakak ipar saya bilang, Zulfikri sakit kuning dan harus dibawa ke rumah sakit."
Husein dan Laila segera membawa bayinya yang saat itu berusia tujuh hari, ke Puskesmas
Pinang Ranti di dekat rumahnya. "Kata petugas Puskesmas, kuningnya sudah tinggi. Mereka menyarankan kami, membawa bayi ke RS Budi Asih. Kami diberi surat pengantar, tapi enggak dikasih bantuan ambulans," kata Laila, warga Kelurahan Makasar, Jakarta Timur.
Laila yang saat itu ditemani suami, kakak ipar, dan mertuanya segera memberhentikan taksi. Sepanjang perjalanan ke RS Budi Asih, Laila hanya bisa memandangi anak dalam gendongannya dengan perasaan terenyuh. Bayi mungil itu hanya terdiam dan tak bergerak sama sekali. "Di taksi kami hanya bisa berdoa dan istigfar berkali-kali," tutur Laila yang melahirkan Zulfikri prematur, saat usia kehamilan tujuh bulan dengan bantuan dukun beranak.
MASALAH BERAT BADAN
Sampai di RS, alangkah kecewanya Laila karena pihak RS menolak merawat anaknya, bahkan sebelum Zulfikri diperiksa. "Alasan yang kami dengar dari kakak saya, Zulfikri punya masalah dengan berat badan, yaitu hanya 1,4 kg. Pihak rumah sakit tidak bersedia merawatnya. Ya Allah, apa saya tak salah dengar. Apa maksud rumah sakit itu. Apa mereka tega menelantarkan bayi kami yang tidak berdosa ini," kata Laila berulang-ulang.
"Sampai di RSCM, kami dicegat petugas. Dengan hanya melihat tanpa memeriksa Zulfikri, dokter itu mengatakan alat rumah sakit kurang dan ruangan sudah penuh," lanjut Laila.
Kali ini, Husein yang sudah pasrah dengan keadaan bayinya, jadi emosi. Dengan wajah memerah, Husein bertanya-tanya, kenapa RS tega memperlakukan bayinya yang tak berdosa. "RSCM, kan, rumah sakit pemerintah. Kok tega berbuat seperti itu terhadap pasien. Rasanya enggak masuk akal rumah sakit sebesar RSCM enggak memiliki alat memadai," papar Husein menimpali.
Saking kesalnya, Husein sempat melabrak dokter yang saat itu jaga. "Saya bilang kalau pun rumah sakit tak ada alat memadai, kenapa bayi tak ditolong lebih dulu," kata Husein dengan suara berapi-api. Husein pun segera ditenangkan keluarganya. "Ibu enggak mau saya membuat suasana semakin keruh. Beliau takut dengan kondisi bayi kami."
Rombongan ini kian pasrah setelah tiga lembaga kesehatan menolak merawat bayinya. "Saya hanya bisa menangis. Saya tahu, saya orang miskin dan orang kecil. Tapi, begitukah cara rumah sakit yang memperlakukan Zulfikri. Apa salah saya dan bayi saya," kata kuli bangunan ini dengan mata basah.
Secara lisan, rombongan ini dirujuk ke RSPAD. Kembali mereka naik taksi. Perasaan mereka semakin gelisah. Apalagi, kondisi Zulfikri semakin lemah. "Apalagi, saat istri saya memberi ASI, Zulfikri muntah. Melihat keadaannya, saya hanya bisa menangis. Untuk menguatkan perasaan, saya terus berdoa dalam hati," kata Husein yang saat itu benar-benar bingung.
Husein dan Laila bergantian menggendong anak pertamanya itu. Husein dan Laila agak berlega hati karena Zulfikri tidak rewel. Ia seolah tahu, kebingungan orang tuanya. "Ia hanya diam," cetus Laila.
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=9290
tunggu ulasan berikutnya tentang bayi prematur..!!
Minggu, 11 November 2007
celotehku..
aku masih belum tahu ingin menulis apa..
semua terasa penuh di otakku
pasca melahirkan.. ada segudang ide yang menggulir
butuh sang pemiliknya untuk segera mengentasnya,
yang ada hanyalah tubuh kaku seperti robot belum mau diajak kompromi..
beberapa orang.. juga pertanyaan..hilir mudik menghampiriku
anak-anak sibuk berceloteh berusaha menghibur
juga dengan segudang pertanyaan dan tangisannya
beberapa pertanyaan yang juga belum mampu untuk kujawab..
ada bayangan nakal selalu bermain-main di pikiranku
di saat semua jalan mulai terlihat terang di depanku
apakah aku mampu untuk menepisnya..?
yang ada hanyalah rasa optimis bahwa semua bisa kulalui
ada khayalan.. ada realita..
Rabu, 12 September 2007
TIPS menyambut & menjalani bulan Ramadhan
- Membuat persiapan dan perencanaan kegiatan selama bulan Ramadhan. Benahi, percantik rumah & lingkungan.
- Menyelesaikan berbagai persoalan dan beban yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari.
- Bersilaturrahmi ke orang tua (diutamakan), saudara, tetangga dan kolega untuk saling mendoakan dan memaafkan.
- Terus berdoa, agar dapat merasakan dan menikmati keutamaan ibadah bulan Ramadhan.
- Perdalam pengetahuan tentang ibadah Ramadhan dan ibadah2 lainnya serta berlatih untuk menjalankan puasa sunnah, tahajud dan membaca Al Quran
- Kuatkan tekad dan ikhlaskan niat.
- Ikuti sebanyk-banyaknya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ibadah bulan Ramadhan.
- Perbanyaklah dzikir dan membaca Al Quran.
- Perbanyaklah sedekah dan berbagi dengan sesama.
- Tingkatkan pembinaan ruhani dan perdalam telaahan ilmu.
- Silaturrahmi dan saling memaafkan dengan tetangga, orang tua, saudara & kolega.
- Jaga kondisi agar tetap fit dengan menjaga makan minum serta selaraskan kegiatan sehari-hari.
- Segerakan melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal (6 hari).
- Pertahankan untuk selalu bangun malam (tahajud) dan membaca Al Quran. Tingkatkan kefitrahan dengan selalu melakukan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
Selasa, 11 September 2007
Hakikat & Keutamaan Puasa Ramadhan
Namun..mungkin perlu bertanya dalam hati, puasa Ramadhan tiap tahun terus-menerus dilakukan, tapi koq kualitas diri tetap saja jalan di tempat. Bahkan (mungkin) bagi sebagian di antara kita datangnya bulan suci ini menjadi tambahan masalah (na'udzubillahi !). Sebagai contoh, datangnya bulan Ramadhan menyebabkan pengeluaran maningkat drastis karena belanja konsumtif dan biaya hidup bertambah besar. Kalau meningkatnya pengeluaran dikarenakan infaq dan shadaqah tentunya baik sekali. Atau, barangkali menjadi bulan yang menurunkan kreativitas dan semangat kerja, sehingga bulan Ramadhan identik dengan bulan "bermalas-malasan" sehingga wajar saja para pemilik perusahaan dan pabrik khawatir dengan kehadiran bulan Ramadhan ini.
Mengapa semua itu terjadi? Itulah beberapa akibat dari kesalahan dalam memahami dan memaknai ibadah puasa Ramadhan. Kalah salah dalam memahami dan mamaknainya, bagaimana mungkin ibadah iniakan dapat mengangkat derajat para pelakunya ke tempat terpuji?
Allah menganugrahkan kepada kita bulan Ramadhan sebagai tamu agung. Berbahagialah apabila kita menyambut kedatangannya dengan sambutan yang baik dan penuh penghormatan. Mudah-mudahan Allah menggolongkan kita menjadi orang-orang yang dimintakan syafaat (oleh ibadah bulan Ramadhan kita) kepada Allah SWT nanti di Yaumil Akhir.
Hanya kepada Allah sajalah kita memohon ampunan atas kebodohan kita. Oleh karena itu, mari kita pahami hakikat dan keutamaan ibadah puasa Ramadhan ini sebagai pemotivasi dan penuntun ibadah kita.
Walallahu bisawab!
Senin, 10 September 2007
Bunda, aku mau sholat..!
Hari ini tidak seperti hari kemarin..
tampang kusut dan sembab sehabis menangis masih nampak di wajahnya,
ya.. aku mengerti karna ia pulang terlambat hari ini.
Sejak jam dua tadi aku sudah sangat mengkhawatirkannya..
mengapa anakku juga belum sampai rumah..?
aku coba menelpon penjemputnya yang biasa mengantarnya sampai di rumah.
ooalaah.. ternyata dia punya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga absen untuk menjemput anakku. Dia bilang sudah menitipkan pesan pendek lewat smsnya ke hpku..,
tapi kenapa aku tidak menerima pesan singkatnya ya..?
sudahlah.. aku tidak ingin bersu'udzon terhadapnya.
Aku hanya berpikir yang terpenting anakku bisa pulang dengan segera..
Terbayang penculikan anak2 yang marak di televisi,
wajar saja aku khawatir.. karena aku seorang ibu!
Jadilah aku menelpon ayahnya yang saat itu sedang rapat,
sedikit memaksanya untuk "rela" meninggalkan pekerjaannya untuk menjemput anaknya.
sebenarnya ingin aku menjemputnya.. kalau saja tidak ingat perutku yang sudah besar membuncit menunggu kelahiran anak ketiga & warning dari dokter untuk tidak terlalu capek!
Alhamdulillah..
walaupun wajah kusutnya masih nampak jelas di raut wajahnya,
ia nampak ceria ketika aku membukakan pintu untuknya.
Dia bercerita banyak tentang yang barusan dialaminya di sekolah..
juga temannya yang merayakan ulang tahun di kelasnya.
Sampai masuk sholat Ashar tiba dia juga tidak lupa mengingatkan kami untuk sholat berjamaah.
" Bunda, aku mau sholat Ashar.., kan sekarang sudah adzan Ashar!" begitu celetuknya.
Dia pun mengajak serta adik perempuannya untuk mengambil air wudhu.
jadilah kami sholat Ashar berjama'ah.
Subhanallah.. terima kasih ya Allah,
dalam hati kecilku aku selalu berdoa.. semoga ia menjadi anak yang sholeh
& tetap istiqomah di jalan-Mu walau usianya masih kecil..
hm.. walaupun memang tindakannya masih kadang-kadang,
aku suka dibuatnya kagum olehnya.
Membantuku membuang sampah.., mengambil pakaian yang kering dari jemuran..,
membuat mie untuk sarapannya sendiri.., mengajakku untuk sholat berjamaah..
dan tindakan-tindakan kecil lain yang tanpa aku menyuruhnya ia mau
& sudah dapat melakukannya sendiri..
Adalah kebanggaan bagi ibu tersendiri jika melihat buah hatinya menjadi anak yang sholeh/sholehah, mandiri dan berguna bagi agama, dirinya dan keluarganya..?
insya Allah ...
semoga Allah meridhoi niat baik dan doa ibu untuk anak-anaknya dimana pun dia berada
Jumat, 07 September 2007
EVALUASI DAN PERSIAPKAN DIRI
Kita semua tentu masih ingat pada saat awal tahun 2007 lalu, tentu setiap diri kita sudah menetapkan sebuah target atau tujuan yang ingin dicapai di tahun 2007 ini.
Setiap orang tentu memiliki rencana,
target dan tujuan yang berbeda-beda.
Tetapi saya yakin pada intinya adalah ingin terus tumbuh
dan berkembang meraih kemajuan-kemajuan dalam hidupnya.
Memasuki bulan September 2007 sekarang ini,
menurut saya adalah saat yang tepat untuk kembali bertanya ke dalam diri sendiri,
sudah sejauh mana perjalanan kita dalam menempuh rencana,
target dan tujuan kita di tahun 2007 ?
Mengapa bulan September merupakan waktu yang tepat ?
pertama kita sudah memasuki bulan ke 9,
yang artinya kita sudah melewati 8 bulan perjalanan di tahun 2007 ini.
Delapan bulan perjalanan tentu bukanlah waktu yang singkat
dan pastinya sudah memberikan banyak pengalaman maupun hal-hal berharga dalam hidup ini.
Itulah mengapa bulan ke 9 ini merupakan waktu yang tepat,
untuk merenungkan kembali, melakukan evaluasi ke dalam diri untuk memahami
pencapain-pencapaian yang sudah kita lakukan selama perjalanan 8 bulan
yang sudah kita lewati.
Apakah itu kegagalan atau keberhasilan ?
Apakah itu kesulitan atau kemudahan ?
Apakah itu kesusahan atau kebahagiaan?
Apakah itu kemunduran atau kemajuan ?.
Evaluasi kembali.., pertanyakan kembali..,
renungi kembali sejenak untuk mengukur sejauh mana perjalanan selama ini,
untuk memahami apakah kita masih berada di route jalan yang tepat
untuk mengarah pada rencana, target atau tujuan kita.
Kalau kita merasa sudah berada di track yang tepat,
merasa sudah banyak keberhasilan,
memperoleh banyak kemajuan dalam hidup dan telah berhasil
mencapai tujuan yang kita rencanakan,
maka pantaslah kalau kemudian kita bersyukur dan bersuka cita
atas pencapaian kita selama ini.
Pantaslah kalau kita bersyukur agar kita tidak lupa diri bahwa semua pencapaian itu
sesungguhnya datangnya adalah dari Allah S.W.T.
Ungkapkanlah rasa syukur dan suka cita Anda
dengan lebih banyak lagi berbagi dan berbagi kebaikan dengan sesama.
Namun kalau ternyata kita merasa mengalami banyak kesulitan-kesulitan ,
mengalami kegagalan-kegagalan dalam perjalanan kita, merasakan tidak ada
kemajuan dalam hidup, belum berhasil mencapai target atau tujuan yang kita
tetapkan, janganlah berkecil hati.
Janganlah bersedih, bersusah hati, kemudian tidak bersemangat lagi.
Tetaplah bersyukur dengan apa yang sudah anda terima dan tetap bersemangat
untuk menghadapi masa depan kita.
Karena bulan September bukanlah bulan terakhir di tahun 2007,
masih ada bulan-bulan lain dari Oktober sampai dengan Desember.
Masih ada kesempatan untuk mengejar ketertinggalan kita.
Masih ada kesempatan meningkatkan diri, memperbaiki diri,
mengembangkan diri, termasuk meningkatkan hubungan kita
dengan Allah S.W.T, karena DIA-lah yang menjadi penentu dari keberhasilan kita.
Yang kedua, bulan September menjadi lebih istimewa lagi - khususnya bagi
umat muslim - karena bulan ini berarti akan memasuki bulan Ramadhan yang
penuh dengan keberkahan dan kemuliaan.
Bulan yang sudah ditunggu-tunggu dan sangat dirindukan oleh umat muslim di dunia.
Adalah waktu yang tepat sebelum memasuki bulan Ramadhan ini
untuk merenungkan kembali apa yang sudah kita lakukan,
mengevaluasi diri kembali sejauh mana perjalanan yang sudah kita lakukan,
maupun pencapaian yang sudah kita dapatkan.
Evaluasi diri adalah langkah yang tepat untuk memahami langkah-langkah kita,
kemudian merencakan langkah-langkah baru yang lebih baik lagi.
Sahabat...,
dalam melakukan evaulasi diri, ingatlah bahwa kesuksesan
dan kemajuan kehidupan kita bukan hanya diukur dari segi pencapain material
duniawi semata. Kesuksesan dan kemuliaan hidup bukan hanya diukur dari
keberhasilan karier professional, keberhasilan bisnis, kekayaan harta yang
diperoleh, tingginya pangkat atau jabatan dan berbagai ukuran kemajuan duniawi lainnya. Namun makna kesuksesan dan kemuliaan hidup sejati adalah
keseimbangan dalam meraih kemajuan profesional maupun kemajauan kekayaan
spiritualitas kita. Justru yang paling penting adalah diukur dari segi
kekayaan nilai-nilai spiritualitas dalam diri kita, manfaat dan peran bagi
kebaikan kehidupan sesama dan kemajuan kualitas hubungan kita dengan Allah
Sang Maha Pencipta.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri,
menelaah diri untuk memahami apa yang sudah kita lakukan selama ini,
apakah sudah sesuai dengan yang kita rencanakan ?.
Apakah yang sudah kita lakukan baik dalam bekerja,
berbisnis dan aktivitas kehidupan selama ini sudah terintegrasi
dengan visi dan misi hidup mulia sebagaimana amanah dari Allah yang diberikan kepada kita ? Evaluasi kembali sejauh mana peran dan manfaat kebaikan yang sudah kita berikan bagi sesame kehidupan ? Sejauh mana kualitas hubungan kita
dengan sesama manusia dan dengan Allah Sang Maha Kuasa ?.
Adalah waktu yang tepat sekarang ini - khususnya bagi umat muslim
untuk mempersiapkan diri dan membersihkan hati kita
dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan ini.
Tidak ada waktu yang lebih baik dari hari ini,
dari sekarang ini untuk mempersiapkan diri kita,
agar dalam bulan suci Ramadhan ini kita semua dapat melakukan perbaikan-perbaikan diri, meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Sang Pencipta.
Tidak ada saat yang tepat dibanding saat kita melakukan ibadah puasa satu bulan penuh
guna membersihkan hati kita, meningkatkan kualitas keimanan kita,
meningkatkan kesadaran sosial kita agar kita dapat menjadi manusia
yang memberikan banyak manfaat bagi sesame kehidupan.
Inilah sesungguhnya manusia yang meraih sukses dan kemuliaan hidup.
Selamat menyambut bulan suci Ramadhan,
dengan kerendahan hati mohon maaf lahir & batin
jika ada kesalahan tutur kata maupun perbuatan selama ini.
Kamis, 06 September 2007
Indikasi Sukses Ramadhan
Selamat datang bulan agung, bulan penuh keutamaan dan keistimewaan yang disediakan oleh Allah untuk ummatNya. begitu banyak peluang disediakan dalam bulan istimewa ini yang datang setahun sekali. Dalam bulan Ramadhan, Allah akan melipatgandakan setiap amal sholeh yang kita lakukan. maka alangkah sia-sianya jika kita tidak dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk berlomba meningkatkan frekuensi amal.
Dalam ibadah puasa, yang menahan haus dan lapar memang fisik kita tetapi sebenarnya yang dilatih adalah jiwa kita, bukan fisik kita. Artinya mereka yang berhasil dalam latihan fisik, maupun menahan haus dan lapar belum tentu berhasil dalam latihan jiwa.
Ada beberapa tanda bagi orang yang berhasil dalam puasanya terutama berkaitan dengan kehidupan di masyarakat. sebagaimana dijelaskan dalam surah An Nisa : 134.
Pertama : Dia gemar berinfaq.
Bersedekah atau berinfaq, baik dalam kondisi ketika kecukupan maupun dia sendiri dalam keterbatasan. Puasa melatih orang menjadi dermawan daripada sebelumnya, maka itulah tanda ibadah puasanya berhasil. Menumbuhkan sifat kedermawanan bukan hal yang mudah bagi orang kaya, apalagi bagi orang miskin. Kedermawanan dijadikan indikator keberhasilan puasa karena kecintaan manusia kepada harta amatlah dahsyat. Kualitas kedermawanan tidak ditentukan jumlah harta yang diberikan tetapi pada tingkat kesungguhan dalam mengeluarkannya.
Kedua : Mampu menahan marah.
Ibadah puasa sangat tepat dilakukan dalam kondisi masyarakat yang gampang tersulut emosi seperti sekarang ini. Kita berharap kehadiran Ramadhan akan menurunkan suhu kehidupan yang selama ini memanas dan gampang terbakar.
Ketiga : Memaafkan orang lain, tidak pendendam.
Memaafkan orang lain membuat hidup kita menjadi sehat dan ringan karena kita tidak memiliki beban apa-apa. Sebaliknya jika kita dendam dan enggan memaafkan, sama dengan kita memelihara penyakit dalam diri kita.
Keempat : Ketika melakukan perbuatan dosa, segera sadar, minta ampun dan tidak mengulang lagi.
Kamis, 30 Agustus 2007
Pengantin Abadi
Agama diturunkan dalam cinta
dan hidup jadi indah dengan cinta
Tapi cinta dengan cinta tidaklah sama
Ada cinta karena Allah
Ada cinta dalam panduan setan
Dan cinta akan selamat
Dalam panduan Zat Yang Punya Keselamatan
Jika sarang cinta adalah kalbu
Maka dekatkan kalbu kepada Allah
agar kalbu menjadi bersih
agar cinta menjadi murni
Sedangkan cinta antara laki-laki dan perempuan
adalah bagian dari perhiasan dunia
Kalau dirawat dengan iman dan taqwa
akan menjadi perhiasan akhirat
Dalam hati yang bertauhid
Suami bukan pujaan
dan istri bukan idaman
Dalam tauhid
Suami istri adalah teman berjamaah
dalam mengagungkan Allah
Suami adalah imam dan istri jadi makmum
Dalam keluarga yang mengagungkan Allah
Rumah akan dihiasi dengan keindahan shalat
Tempat tinggal akan diharumkan dengan aroma Al Quran
Suami mencarikan nafkah istri akan menjadi amal shaleh
Istri tersenyum kepada suami akan menjadi sedekah
Alangkah indah hati yang beriman
Cinta pun mekar dalam damai
Sehingga rumah menjadi cerminan surga
Dan kalau suatu saat terpaksa bertengkar
tidak membuat rumah tangga bubar
Bertengkar dalam cinta sejati
Bertengkar yang diselimuti iman dan taqwa
akan memperbaharui cinta itu sendiri
Suami istri
Dua butir embun
Yang bersatu dalam sekuntum mawar
Suami mengucurkan keringat kerja
Istri berdoa dalam hati yang berbunga
Langkah diayun bersama
menuju ridha Ilahi
Dua jiwa yang bersatu dalam taqwa
akan menjadi mempelai cinta
Cinta akan segar sampai tua
Bahkan ke surga pun
Di atas perkampungan
yang kerikilnya terdiri dari batu-batu permata
Dalam ridha Allah
akan tetap menjadi pengantin abadi
Sebuah Cinderamata Pernikahan..
Hari Minggu kemarin saya diajak ayahnya ke undangan pernikahan salah satu kerabatnya,
yakni Pak Sulthon Amin. Beliau adalah owner dari Lab klinik Pramita juga pendiri Sekolah Alam Insan Mulia di Surabaya.
Pesta walimahannya diadakan di Gedung Angkatan Laut (saya lupa namanya..red!) di kawasan Perak Surabaya,
kesan saya pertama kali seperti biasa.. pesta yang wah..mewah menurut ukuran kantong kami,
terlebih jika dibandingkan pada saat kami menikah dulu,
dengan modal yang cekak kami adakan syukuran walimah sederhana di rumah.
maaf..saya tidak bermaksud membanding-bandingkan setiap kondisi yang ada,
karena memang Allah telah mengatur semua rejeki hamba-Nya,
tinggal kita bisa mensyukurinya atau tidak!
semua adalah ujian dariNya...
Ada satu hal yang membuat saya mempunyai kesan yang dalam pada acara walimahan kali ini,
yakni pada souvenir yang diberikan untuk para undangan..
ya..cinderamata itu berupa sebuah buku berjudul
"Spiritualitas Pernikahan..Meraih kebahagiaan dengan Rahmat Ilahi"
yang ditulis oleh pak Sulthon sendiri..
Alhamdulillah..
begitu saya menerima cinderamata buku ini,
ekspresi pertama saya adalah surprise.., kagum.., memberikan sesuatu yang langka,
yang langsung dibuat oleh orang tua mempelai
di dalamnya memuat tentang nasehat pernikahan dari orang tua kepada anaknya.
sungguh tidak terpikir oleh sebagian banyak orang untuk melakukan hal ini,
untuk memberikan sebuah cinderamata yang mempunyai nilai nasehat yang amat dalam bagi yang membacanya juga nilai kenangan tentunya.
Tidak biasa seperti yang pernah saya ketahui dan alami mereka memberikan sebuah cinderamata yang lazim kita terima pada umumnya setelah menghadiri sebuah resepsi pernikahan.
Buku ini paling tidak telah mengingatkan kepada kita tentang ajaran Islam berkait bagaimana seharusnya kita membangun rumah tangga yang benar menurut tata aturan agama, sehingga terjemahan dalam surah Ar Rum : 21, tidak hanya menjadi syarat wajib cetak dalam selembar surat undangan resepsi pernikahan.
Tanpa makna...!
Karya Pak Sulthon ini telah pula membantu kita dalam membaca sebagian dari ayat-ayat Allah yang terbentang di cakrawala alam semesta dan yang terlihat pula dalam diri manusia sendiri.
Akhirnya kami hanya bisa mengucapkan ...
"Barakallahu laka wabaraka 'alayka wajama'a baynakuma fii khaiirin"
Selamat menempuh hidup baru pada kedua pasang mempelai, semoga Allah SWT senantiasa memberikan nikmat kesehatan, rejeki yang luas dan berkah, ilmu yang bermanfaat, dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholehah, keluarga yang sakinah, mawaddah dan penuh kasih sayang, sehingga menjadi keluarga yang akan meneruskan dan memperjuangkan risalah Rasulullah SAW, amin.
Rabu, 22 Agustus 2007
Ketika Anak itu Berkata : "Aku Tak Punya Tuhan..."
Ucapan yang membuatku shock itu datang dari mulut seorang anak berumur 10 tahun.
Seorang anak perempuan yang manis berkebangsaan Scott, bermata biru dan berambut pirang.
Dia bahkan pernah tinggal di Balikpapan (kota tempatku dilahirkan & dibesarkan) selama kurang lebih 4 tahun,
dia juga suka menyapa kami dengan bahasa Indonesianya yang beraksen lucu.
Periang.., & selalu ingin mencoba segalanya.
Pendeknya, seorang anak yang sangat menikmati masa kanak-kanaknya dengan gembira.
Memang..10 tahun buatku masih anak-anak, remaja pun belum.
Tapi sungguh, ucapannya mampu membuatku sadar betapa dalam waktu sepuluh tahun,
segala yang diajarkan oleh orang tua pada anaknya,
ternyata telah mampu memberi pondasi yang sangat kuat dan dalam.
Aku tahu, memang orang tuanya adalah atheis.
YAng aku tidak tahu, ternyata bahwa gadis kecil itupun telah belajar hal itu dari mereka.
Usia 10 tahun, untuk anak-anak muslim itu adalah usia belajar berpuasa dan mengaji.
Namun rasanya, meskipun hal itu diajarkan setiap hari,
tak banyak dari anak-anak seumur ini yang benar-benar punya kesadaran tentang hakikat Allah.., tentang kehadiranNya yang ghaib.., siapakah Dia..,
ataupun mengapa semua hal bermuara kepadaNya.
Mereka sholat dan mengaji karena melihat kita melakukannya,
dan kita pun menyuruhnya untuk melakukan itu pula.
Kalaupun nahoroh.. barangkali anak seumur itu masih bermimpi tentang bapa natal dan berharap akan hadiah yang akan diterimanya jika tidak nakal.
Tapi gadis kecil yang satu ini dia sudah memutuskan untuk tidak percaya
bahwa Tuhan itu ada. Aku jadi termangu-mangu...
Tidak dia lihatkah segala warna bunga-bunga itu..?
Tidak disadarinyakah warna kulit dan rambut kami yang berbeda dengannya ini?
Tidak dirasakannyakah hujan..dingin..angin..dan salju di sini..,
rumput hijau yang bergoyang-goyang kala angin berhembus,
ataupun dedaunan yang menguning dan luruh di musim gugur?
Sungguh sayang...
Begitulah cerita yang aku dapatkan dari seorang kawan cyberku di internet.
Ya.. aku memang sangat senang berbagi cerita dengan teman-teman di dunia maya
tentang pengalaman hidup yang sedang kami rasakan.
Sejak kuliah hobbyku yang satu ini memang tidak pernah kutinggalkan,
karena dari sinilah aku mendapatkan teman sekaligus banyak pelajaran berharga
yang bisa kusari dan kuambil hikmahnya.
Tapi sebenarnya bukan ini yang sedang ingin aku ceritakan.
Dari cerita temanku,
akupun teringat tentang pengalaman masa kecil ibuku.
Entah karena kebodohan & kemiskinan pada era eyang kakungku
atau karena kebiasaan masyarakat pada masa itu.
Tapi kalau dipandang karena kebodohan dankemiskinan..
sampai saat ini pun juga tetap ada.
Semua anak-anaknya sejak kecil sudah bersekolah
di sekolah Kristen (Don Bosco-red) termasuk ibuku.
Padahal menurut cerita ibuku..eyang dan kakungku adalah seorang muslim,
tapi mengapa mereka cenderung menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah Kristen..?
apakah ketika itu tidak banya sekolah Islam ataupun umum..?
Ataukah memang karena sekolah Kristen jauh lebih murah dari sekolah umum atau Islam?
Begitu banyak pertanyaan di benakku.. ketika itu usiaku juga masih kecil.
Tak juga banyak jawaban yang memuaskan batinku.
Saat itu yang kutahu dampaknya memang benar-benar fatal..!
Ibu dan saudara-saudaranya secara otomatis sudah berpindah agama menjadi seorang Katolik.
Bahkan hingga kini saudara-saudara ibu tetap memegang teguh keyakinannya.
Alhamdulillah hanya beberapa tahun ibu sudah menjadi seorang muslim kembali.
Semua karena Allah masih memberikan hidayahNya pada ibu.
Aku tidak tahu apa jadinya kalau hidayah itu tidak datang padanya..
apakah aku juga akan menjadi seorang nashoroh?
Aku ingat sebuah cerita..
bagaimana dulu seorang guru di sekolah jaman Uni Sovyet
mengajarkan tentang atheisme pada murid-muridnya.
" Anak-anak..katanya, sekarang tutup mata kalian,
dan berdoalah pada Tuhan supayamemberi kalian pensil."
"Sekarang buka mata kalian.. adakah pensil di tangan kalian?"
Murid-murid pun menjawab tidak ada.
"Nah sekarang tutup mata kalian lagi dan berdoa pada bu guru supaya memberi kalian pensil."
Murid-murid pun melakukan apa yang disuruhnya
dan sang guru pun membagikan pensil ke tangan masing-masing anak.
"nah, sekarang buka mata kalian.. adakah pensil itu?"
anak-anak menjawab ada dengan gembira.
"Jadi sekarang kalian tahu bukan? bahwa Tuhan itu tidak ada..
buktinya Dia tidak bisa memberi apa yang kalian minta. Tapi bu guru bisa.."
Sungguh naif memang..,
menyatakan kenihilan Tuhan dengan ukuran kebendaan.
Tapi jika itu dilakukan setiap saat, seorang bayipun pasti akan jadi terlatih
untuk berpikir dengan cara seperti itu.
Namun sebaliknya hal itu bisa kita lakukan pula terhadap anak-anak kita.
Jika setiap saat kita katakan bahwa Tuhan itu ada,
mereka tidak akan pernah percaya bahwa Tuhan itutidak ada.
Pernah suatu ketika putra sulungku yang mulai pintar dan banyak bertanya,
melemparkan pertanyaan yang tidak pernah kusangka.
kami biasa berwisata ke toko buku jika hari libur atau kapan ada kesempatan.
(ayahnya sangat suka membaca banyak buku dan mewajibkan kami
untuk selalu membaca buku apa saja).
Saat itu kami datang pada salah satu toko buku Islam andalan kami
di kawasan Menur Pumpungan.
Ketika asyik melihat-lihat buku matanya tertumbuk pada salah satu judul buku
& membacanya.."Ka'bah Rumah Allah.."
dan sponton dia bertanya.."Bunda kalo' Ka'bah itu rumah Allah berarti Allah ada di dalamnya dan bisa dilihat disana ya? tempatnya jauh ya bun..?
kalau dekat kan kita bisa liburan ke Ka'bah bun..
soalnya aku ingin lihat Allah itu bentuknya seperti apa?"
Aku tercekat..
heran bercampur kagum mendengar pertanyaan seorang bocah berusia lima tahun kala itu..
"Ka'bah itu memang rumah Allah, tapi Allah hanya bisa kita lihat di Surga, sayang.
Di surga juga ada banyak mainan yang mas sukai.
Kita hanya bisa merasakan Allah itu dimana-mana dan selalu menyertai kita."
Aku berharap dia puas akan jawabanku,
tapi nyatanya tidak..! suatu ketika saat pulang sekolah dia kembali berkata padaku..
"Bun aku tahu Allah itu bentuknya seperti apa..,"
dengan penuh selidik aku bertanya padanya,
"memang mas tahu bentuknya seperti apa?"
"Coba mas tolong gambarkan seperti apa Allah itu.."
" Bun Allah itu kan ada di mana-mana, jadi bentuknya juga bermacam-macam..
berbentuk kotak, bulat.., juga seperti mainanku..pokoknya banyak"
begitu jawabannya yang polos itu.
Kali ini aku hanya tersenyum dan mengelus kepalanya juga tidak menyela jawabannya.
Aku hanya berpikir untuk sementara waktu biarlah dia puas mendapati wujud Tuhannya dengan imajinasinya.
Bukankah dulu nabi Ibrahim juga pernah mengalami perjalanan spiritual yang sama?
Aku hanya berharap dan berusaha agar bisa membuaka lebar-lebar mata dan kalbu anak-anakku, supaya mereka tahu bahwa Allah tak pernah jauh.
Dia hadir menelusup di relung hati mereka, mengasihi dan mencintai mereka
dan juga kaum papa..,
Dia ciptakan bunga-bunga, siang dan juga malam untuk mereka.
Dia ada anakku...
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mengemban amanah Allah.
Anak tak hanya berkah, namun juga ujian seumur hidup bagi kita.
Jika sedari awal sudah kita upayakan mendidik mereka..
pasti akan ada hasilnya.
Insya Allah...
Sabtu, 18 Agustus 2007
SEKOLAH DASAR,DASAR TENTANG APA?
Written by SD Integral LH. | |
Feb 27, 2007 at 08:38 PM | |
Jika anak-anak kita dorong untuk memperoleh nilai yang tinggi di setiap pelajaran, mungkin mereka akan menjadi bintang di kelasnya. Lantas apa yang kita lakukan agar mereka menjadi bintang dalam hidupnya ? HAMKA, menjadi tokoh besar, karena didewasakan oleh masalah. Sukarno, menjadi pemimpin karena kekuatan idealismenya, sehingga bisa menghadapi masalah kebangsaan pada saat itu. Keberhasilan para orang tuapun untuk memberikan fasilitas hidup anaknya adalah hasil kerja keras menghadapi masalah. Lantas kekuatan apakah yang ditumbuhkan pada jiwa anak kita untuk bisa berhasil dalam hidupnya ?. Kapan menanamkan landasan hidup, orientasi hidup, dan keterampilan hidup pada anak-anak kita ? Untuk itulah kita mewawancarai kepala SD Luqman al hakim, sehingga bisa melihat apa yang menjadi gagasannya mengelola sekolah dasar. Sekolah memfokuskan pada tiga karakter, karakter keagamaan, pembelajar dan mandiri,mengapa? Bentuk kegiatan kongkritnya seperti sholat, berdzikir dan berdo’a, membaca al Quran dan hadits, serta berakhlaq baik. Aktifitas tersebut adalah proses menumbuhkan keyakinan dan sekaligus merefleksikan keyakinan. Sedangkan karakter pembelajar dibentuk dari proses belajar. Belajar adalah untuk hidup, untuk bisa menghadapi persoalan hidup. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah yang mulai memperhatikan proses belajar yang berorientasi pada kompetensi, bukan pada penguasaan materi, baik melalui KBK ataupun KTSP-nya. Sedangkan karakter mandiri berhubungan demam tingkat perkembangan anak SD. Kemampuan menyelesaikan persoalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya adalah bentuk kemandirian.
6 tahun adalah waktu yang cukup lama, dan perkembangan anak-anakpun telah berubah pesat, bagaimana mensiasati pembentukan karakter tersebut ? Betul sekali, usia SD adalah usia yang pertumbuhannya sangat cepat. Kita membaginya menjadi tiga slot waktu, yaitu kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4, serta kelas 5 dan 6. Perbedaan slot waktu tersebut berdasarkan indikator yang dikembangkan sehingga lebih mudah dalam pengelolaan . Kelas 1 dan 2 adalah masa transisi dari TK, fase imitasi, asosiasi. Kegiatan di sekolah lebih menumbuhkan pembiasaan ibadah dan akhlaq baik, mengembangkan rasa ingin tahu (spirit belajar) dan keterampilan belajar. Hal penting bagi guru dan para orang tua adalah memberikan informasi yang menarik, menantang, dan beragam. Sehingga tumbuh dorongan rasa ingin tahu, motivasi untuk bisa calistung (membaca, menulis, berhitung) dan bercerita. Kelas 3 dan 4 adalah fase orientasi, artinya tahu maksud dan tujuan serta mampu melakukan sendiri. Seperti kegiatan ibadah, tahu profil diri yang berakhlaq baik dan berakhlaq tidak baik, tahu tugas belajar, cara belajar, dan tahu bagaimana melakukan aktifitas sebagai tanggung jawabnya. Kelas 5 dan 6 adalah fase pertumbuhan menuju kematangan karakter dasar. Perkembangan karakter ini pun berbeda antara laki-laki dan wanita. Anak wanita lebih cepat tumbuh dan berkembang dari pada laki-laki, dan memerlukan perlakuan yang berbeda. Kerangka karakter dasar yang kita kembangkan adalah acuan umum yang harus dipahami oleh seluruh komponen yang terlibat di SD, khususnya para guru, dan orang tua. Seperti pembagian menjadi tiga fase dengan indikator karakter yang terbangun. Hal itu merupakan acuan untuk melakuan upaya pembelajaran dan pendidikan bagi siswa. Sedangkan teknis pengelolaan pembelajaran sangat terkait dengan komponen-komponen yang terlibat didalamnya terutama siswa sebagai pembelajar, dan kurikulum sebagai acuan pembelajaran. Karena setiap siswa itu unik, (berbeda satu sama lain), maka pembelajaran yang sesuai adalah mengembangkan kompetensi, bukan menstandarisasi dengan penguasaan materi pelajaran. Kreatifitas metodologi dan penggunaan bahan serta bentuk pengelolaan belajarlah yang diharapkan dapat meningkkatkan kompentensi secara maksimal. Pengembangan karakter dasar merupakan pengejewantahan konsep sekolah integral, atau sekolah berbasis tauhid. Sekolah integral adalah nama lain dari sekolah berbasis tauhid, sekolah yang menanamkan aqidah ke-Esa-an Allah SWT. Adan 4 poin penting disini :
Jadi, sekolah berbasis tauhid itu adalah upaya mengembangkan karakter dasar secara utuh dan menyeluruh. |