Kamis, 15 November 2007

Muhasabah di Bulan Syawal

Ramadhan telah usai umat Islam merayakan kemenangannya. Kata "menang" itulah yang sering kita dengar, sebenarnya siapakah yang menentukan kalah dan menang berarti sebelumnya ada sebuah perlawanan, pertandingan, pertempuran atau peperangan. Di bulan Ramadhan itulah ibaratnya kita masuk dalam sebuah peperangan. Bertempur melawan hawa nafsu. Mampukah kita mengendalikan dan mengalahkan hawa nafsu kita?

Mengambil hikmah dari perang Uhud umat Islam kala itu menderita kekalahan karena terlena dengan harta rampasan perang. Oleh karena itu jangan sampai di bulan Ramadhan kita terlena dengan mendapat THR (Tunjangan Hari Raya) yang biasanya kemudian digunakan untuk shopping, jadi ujung - ujungnya mengorbankan ibadah sehingga kemenangan itu lepas dari genggaman kita.

Idul Fitri sangat erat kaitannya dengan bulan Ramadhan, dimana pada bulan Ramadhan banyak sekali ibadah yang kita lakukan. Di bulan ini banyak orang yang berlomba untuk beramal salih. Luar biasa bersemangat untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, karena memang di bulan Ramadhan Allah mengobral pahalaNya dan memberikan "sertifikat" TAQWA bagi yang sukses di bulan tersebut.

Takbir dikumandangkan tanda Ramadhan telah berlalu, baru saja kita menyelesaikan ibadah puasa, esok pagi sudah masuk 1 Syawal dan kita melaksanakan Sholat Idul Fitri. Umat Islam berhari raya, saling bersilaturrahim, bermaaf-maafan kepada orang tua, keluarga, sahabat, tetangga dan teman merupakan pamungkas dari "fitri" yang telah kita raih di bulan Ramadhan sehingga benar-benar mendapatkan bersih lahir dan batin. Bersih dari salah dan dosa.

Untuk langkah selanjutnya yang lebih penting setelah Ramadhan adalah bagaimana menjaga semua amal ibadah yang kita lakukan di bulan tersebut kita jalankan pula di bulan-bulan berikutnya. Sehingga kita mampu menjaga diri supaya selalu dekat dengan Sang Penguasa langit dan bumi beserta isinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Oleh karena itu sebelum terlena lebih jauh, di bulan Syawal ini mari kita gunakan untuk bermuhasabah, sudahkan di bulan Ramadhan yang lalu kita benar-benar telah meraih sukses? yaitu menjadi orang yang bertaqwa? (QS al Baqarah 183)

Jika belum, mari kita cari dimana kala itu kita lengah. Luruskan kembali niat kita bahwa segala sesuatu yang dikerjakan selalu bernilai ibadah dan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Allah SWT. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di bulan Ramadhan yang akan datang, dan dengan petunjukNya kita dapat meraih kesuksesan dunia akhirat. Amin ya Rabbal 'Alamin.

(tulisan ini sebenarnya sudah ditulis sejak bulan Syawal kemarin.. tetapi karena adanya sesuatu hal jadi terlambat dipostingnya)

Tidak ada komentar: