Sabtu, 18 Agustus 2007

SEKOLAH DASAR,DASAR TENTANG APA?

Written by SD Integral LH.
Feb 27, 2007 at 08:38 PM

Jika anak-anak kita dorong untuk memperoleh nilai yang tinggi di setiap pelajaran, mungkin mereka akan menjadi bintang di kelasnya. Lantas apa yang kita lakukan agar mereka menjadi bintang dalam hidupnya ?

ImageKita bekerja keras agar bisa memberikan pendidikan yang terbaik dan memilihkan sekolah-sekolah unggulan untuk anak-anak kita . Tetapi, manakah yang lebih penting selain memasukan landasan hidup ke dalam jiwa mereka, sehingga mereka memiliki orientasi. Kemanapun mereka pergi, ridha Allah yang mereka niatkan dalam sanubari.

HAMKA, menjadi tokoh besar, karena didewasakan oleh masalah. Sukarno, menjadi pemimpin karena kekuatan idealismenya, sehingga bisa menghadapi masalah kebangsaan pada saat itu. Keberhasilan para orang tuapun untuk memberikan fasilitas hidup anaknya adalah hasil kerja keras menghadapi masalah. Lantas kekuatan apakah yang ditumbuhkan pada jiwa anak kita untuk bisa berhasil dalam hidupnya ?.

Kapan menanamkan landasan hidup, orientasi hidup, dan keterampilan hidup pada anak-anak kita ? Untuk itulah kita mewawancarai kepala SD Luqman al hakim, sehingga bisa melihat apa yang menjadi gagasannya mengelola sekolah dasar.

Sekolah memfokuskan pada tiga karakter, karakter keagamaan, pembelajar dan mandiri,mengapa?

ImageKita semua tahu bahwa, SD adalah sekolah dasar, Dasar itu tentang karakter dasar yang dibangun pada diri siswa selama 6 tahun. Karakter agama adalah bangunan falsafah hidup yang menjadi keyakinan dan nilai hidupnya, sedangkan karakter pembelajar adalah membangun karakter untuk siap menghadapi persoalan yang terus berkembang, sehingga selalu ’faith’, Sedangkan mandiri adalah mengelola dirinya dengan baik.

Bentuk kegiatan yang membentuk karakter dasar itu apa saja ?

Bentuk kegiatan kongkritnya seperti sholat, berdzikir dan berdo’a, membaca al Quran dan hadits, serta berakhlaq baik. Aktifitas tersebut adalah proses menumbuhkan keyakinan dan sekaligus merefleksikan keyakinan. Sedangkan karakter pembelajar dibentuk dari proses belajar. Belajar adalah untuk hidup, untuk bisa menghadapi persoalan hidup. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah yang mulai memperhatikan proses belajar yang berorientasi pada kompetensi, bukan pada penguasaan materi, baik melalui KBK ataupun KTSP-nya. Sedangkan karakter mandiri berhubungan demam tingkat perkembangan anak SD. Kemampuan menyelesaikan persoalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya adalah bentuk kemandirian.

6 tahun adalah waktu yang cukup lama, dan perkembangan anak-anakpun telah berubah pesat, bagaimana mensiasati pembentukan karakter tersebut ?

Betul sekali, usia SD adalah usia yang pertumbuhannya sangat cepat. Kita membaginya menjadi tiga slot waktu, yaitu kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4, serta kelas 5 dan 6. Perbedaan slot waktu tersebut berdasarkan indikator yang dikembangkan sehingga lebih mudah dalam pengelolaan .

Kelas 1 dan 2 adalah masa transisi dari TK, fase imitasi, asosiasi. Kegiatan di sekolah lebih menumbuhkan pembiasaan ibadah dan akhlaq baik, mengembangkan rasa ingin tahu (spirit belajar) dan keterampilan belajar. Hal penting bagi guru dan para orang tua adalah memberikan informasi yang menarik, menantang, dan beragam. Sehingga tumbuh dorongan rasa ingin tahu, motivasi untuk bisa calistung (membaca, menulis, berhitung) dan bercerita.

Kelas 3 dan 4 adalah fase orientasi, artinya tahu maksud dan tujuan serta mampu melakukan sendiri. Seperti kegiatan ibadah, tahu profil diri yang berakhlaq baik dan berakhlaq tidak baik, tahu tugas belajar, cara belajar, dan tahu bagaimana melakukan aktifitas sebagai tanggung jawabnya.

Kelas 5 dan 6 adalah fase pertumbuhan menuju kematangan karakter dasar. Perkembangan karakter ini pun berbeda antara laki-laki dan wanita. Anak wanita lebih cepat tumbuh dan berkembang dari pada laki-laki, dan memerlukan perlakuan yang berbeda.


Bisa dijelaskan lebih lanjut perbedaan siswa wanita dan laki-laki ?

Image Secara anatomis perkembangan otak anak wanita berbeda dengan anak laki-laki. Kortek yang berhubungan dengan kemampuan berfikir, pada anak wanita lebih cepat berkembang, sehingga lebih cepat berfikir. Jembatan otak kanan dan kiri lebih berkembang, sehingga lebih mudah memahami konsep. Lobus temporalnya lebih berkembang, sehingga lebih memiliki daya tahan dan konsentrasi. Sehingga secara umum tampak lebih bisa mengikuti pelajaran. Hal lain adalah secara hormonal juga melahirkan sifat yang berbeda. Laki-laki dengan hormon testoteronnya menyebabkan ia lebih agresif, ingin cepat selesai. Perbedaan itu tentunya harus diperlakukan secara berbeda pula supaya hasilnya optimal sesuai dengan tingkat perkembangan.


Setiap anak itu unik, lantas bagaimana hubungannya dengan pembentukan karakter dasar ?

Kerangka karakter dasar yang kita kembangkan adalah acuan umum yang harus dipahami oleh seluruh komponen yang terlibat di SD, khususnya para guru, dan orang tua. Seperti pembagian menjadi tiga fase dengan indikator karakter yang terbangun. Hal itu merupakan acuan untuk melakuan upaya pembelajaran dan pendidikan bagi siswa. Sedangkan teknis pengelolaan pembelajaran sangat terkait dengan komponen-komponen yang terlibat didalamnya terutama siswa sebagai pembelajar, dan kurikulum sebagai acuan pembelajaran. Karena setiap siswa itu unik, (berbeda satu sama lain), maka pembelajaran yang sesuai adalah mengembangkan kompetensi, bukan menstandarisasi dengan penguasaan materi pelajaran. Kreatifitas metodologi dan penggunaan bahan serta bentuk pengelolaan belajarlah yang diharapkan dapat meningkkatkan kompentensi secara maksimal.

ImageLalu hubungan antara keunikan siswa dengan karakter, lebih mengacu pada sikap dasar mental yang melandasi pengembangan kompetensi . Artinya Pengembangan kompetensi setiap anak harus dilandasi oleh berkembangnya karakter keagamaan, karakter pembelajar dan karakter kemandiriannya, nah tingkat kompetensi seperti inilah yang berbeda-beda tentunya.


Apa hubungannya antara sebutan sekolah integral dengan pengembangan karakter dasar ?

Pengembangan karakter dasar merupakan pengejewantahan konsep sekolah integral, atau sekolah berbasis tauhid. Sekolah integral adalah nama lain dari sekolah berbasis tauhid, sekolah yang menanamkan aqidah ke-Esa-an Allah SWT. Adan 4 poin penting disini :

  1. Aqidah adalah keyaqinan hidup, cara pandang hidup, dan nilai kehidupan Sehingga Aqidah itulah yang mengorientasikan seluruh aktifitas hidup Indikator yang paling nyata dari aqidah adalah ibadah.
  2. Ibadah adalah pengabdian totalitas diri kepada Allah SWT yang menghidupkan, yang mengajarkan cara hidup.karenanya ibadah akan melahirkan Kekuatan Mental Spiritual yang tampak dalam sikap, ucap dan tindakan, disebut akhlaq.
  3. Akhlaq merupakan landasan keterampilan hidup (life skill) dan pengembangan diri dengan penguasaan ilmu yang bermafaat.
  4. Penguasaan ilmu dan teknologi yang bermanfaat berarti setiap diri menjadi solusi sebagai indentitas manusia bertanggung jawab.

Jadi, sekolah berbasis tauhid itu adalah upaya mengembangkan karakter dasar secara utuh dan menyeluruh.

Tidak ada komentar: